Pemerintah Dukung BPR Digital Permudah Urusan UMKM

Pandemi menjadi salah satu pukulan telak bagi salah satu badan usaha di industri keuangan Indonesia. Pasalnya, hampir semua kegiatan termasuk transaksi perbankan kini diproses secara online. Oleh karena itu, pemerintah memberikan dukungan supaya berbagai kegiatan BPR dapat dilakukan secara virtual agar mempermudah para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya. Artikel kali ini akan membahas mengenai BPR Digital yang mulai digalakkan oleh pemerintah.

bpr digital

Dukungan Pemerintah untuk BPR Digital

Bank Perkreditan Rakyat atau yang kerap disingkat sebagai BPR serta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berikutnya disebut sebagai BPRS memiliki target nasabah tertentu. Pangsa pasar kedua bank tersebut sudah dikerucutkan yaitu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pada Januari 2021 saja OJK melaporkan bahwa sebanyak 93% pengguna internet di Indonesia telah memanfaatkan internet untuk mencari barang dan kebutuhan mereka dan 79,1% diantaranya melakukan transaksi pembelian produk kebutuhan melalui smartphone. Perkembangan ini tentunya akan semakin meningkat selama beberapa tahun kedepan. Artinya, UMKM yang ada juga semakin bertambah banyak dan akan mengembangkan usahanya ke ranah digital.

Melihat trend dan perilaku masyarakat yang mulai melek teknologi, hal ini tentunya menjadi sebuah peluang bagi BPR dan BPRS untuk mendapatkan pasar yang lebih banyak lagi. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa kedua badan usaha di industri perbankan itu harus siap beradaptasi untuk menghadapi perubahan dan transformasi serta perkembangan teknologi yang ada supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dukungan pemerintah terhadap BPR dan BPRS pun ditunjukkan dengan diluncurkannya “Peta Jalan” oleh POJK. Peta Jalan dengan judul Pengembangan Industri BPR-BPRS 2021 - 2025 memiliki visi yang besar untuk masa depan industri bank perkreditan ini. 

BPR dan BPRS diharapkan dapat menjadi bank yang lincah dan adaptif sehingga mampu bertahan serta memberikan kontribusi dengan cara memberikan akses keuangan bagi para pelaku usaha dan masyarakat daerah melalui transformasi digital.

BPR digitalisasi diharapkan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mengoptimalisasi layanan transaksi dana. OJK telah mengajak perusahaan financial technology berkolaborasi untuk merealisasikan ambisi ini.

Rangkaian inovasi ini ternyata juga dilatarbelakangi oleh hasil survei yang telah dilakukan oleh OJK di tahun 2019 silam. Ternyata, sebanyak 69% pelanggan bank perkreditan rakyat membutuhkan layanan yang tidak mengenal waktu dan bisa diakses seharian penuh. Jadi, BPR go digital adalah solusi tepat karena para nasabah bisa mengaksesnya selama 24 jam penuh tanpa perlu khawatir layanan tutup karena jam kerja sudah berakhir.

Baca juga : Integrasi Core Banking Permudah Layanan Perbankan Koperasi dan BPR

Baca juga : Mengenal Apa Itu Agunan dan Informasi Menarik Lainnya

Pentingnya Bank BPR go Digital

bank bpr go digital

Seperti yang telah diketahui mengenai perilaku masyarakat yang telah melek teknologi dan lebih memilih melakukan transaksi virtual, terdapat beberapa poin penting mengapa BPR sebaiknya harus segera bertransformasi ke layanan digital.

1. Pemanfaatan teknologi digital

Inovasi yang terjadi pada dunia Informasi dan Teknologi (IT) tentunya akan menjadi sia-sia jika tidak dimanfaatkan. Layanan digital tentunya akan menguntungkan jika dipergunakan dengan baik. Contohnya seperti pelayanan yang jauh lebih murah karena meminimalisir penggunaan kertas dan juga tenaga manusia yang digantikan oleh sistem. Hal ini berkesinambungan dengan durasi layanannya. Jika menggunakan layanan digital maka durasi pengerjaan atau proses dari suatu aktivitas relatif lebih cepat dibandingkan dengan layanan konvensional.

2. Inovasi ekosistem keuangan digital terintegrasi

OJK memiliki peran yang penting untuk memberikan dukungan terhadap inovasi yang ada di industri keuangan. Maka, dengan adanya digitalisasi perbankan akan membuat ekosistem keuangan menjadi semakin terintegrasi.

Selain itu, badan hukum industri keuangan di Indonesia dituntut untuk update dan mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat berjalan beriringan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini bisa menjadi nilai tambah lembaga-lembaga perbankan di mata masyarakat.

3. Memperluas akses masyarakat di berbagai sektor

Jika BPR melebarkan sayapnya ke ranah digital maka masyarakat akan mendapatkan kemudahan yang lebih banyak. Masyarakat yang sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman dalam perbankan pun bisa terjamah. Selain itu, para pelaku usaha kecil mikro dan menengah pun dapat menikmati berbagai produk dan layanan secara digital.

Baca juga : Mengenal Credit Scoring System dan Berbagai Hal Didalamnya

Kolaborasi BPR dengan Perusahaan Fintech

Organisasi yang menaungi lebih dari 1500 Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah yaitu Perhimpunan Bank Bank Perkreditan Rakyat Indonesia atau yang disingkat sebagai Perbarindo telah membuat inovasi untuk segera berpindah haluan ke layanan digital.

Inovasi pertama yang dilakukan adalah penyusunan skema kolaborasi Bank Perkreditan Rakyat dengan berbagai pihak, salah satunya adalah perusahaan fintech. Bisa dikatakan bahwa kolaborasi antara dua badan hukum di industri jasa keuangan ini merupakan kunci utama supaya BPR dapat menjamah ranah digital.

Selain itu, OJK telah setuju atas kolaborasi yang akan dilakukan BPR dengan perusahaan Fintech P2P Lending. Skema dari kerjasama di tahap awal melibatkan tiga pihak sekaligus, mulai dari BPR, perusahaan fintech dan juga asuransi. 

Di kolaborasi ini, pihak BPR menempati posisi sebagai super lender, sedangkan perusahaan fintech bertugas underwriter serta mengakuisisi nasabah. Lalu perusahaan asuransi memainkan perannya sebagai penjamin kredit untuk mengurangi potensi resiko dan terjadinya hal yang tidak diinginkan di masa depan.

Inovasi kedua yang dirancang oleh Perbarindo adalah pengembangan BPR e-Cash melalui kolaborasi bersama dengan perusahaan fintech. BPR e-Cash sendiri adalah uang elektronik yang bisa digunakan melalui aplikasi di smartphone maupun website. Diharapkan program ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi contohnya seperti transfer uang, isi pulsa, pembayaran tagihan dan QR.

Aplikasi BPR yang Modern 

Mobile banking merupakan aplikasi yang dibutuhkan masyarakat. Selain mengikuti perkembangan teknologi, aplikasi ini juga sangat membantu ketika berada di situasi pandemi. Pasalnya, nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi.

Terdapat perusahaan fintech yang telah bekerjasama dengan BPR, contohnya seperti PT. Invelli Solusindo dengan layanan Cardlez dengan basis aplikasi dan website. Nasabah yang terdaftar di Cardlez akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan berbagai transaksi di BPR. 

Jadi, Anda dapat melakukan setoran dana lewat Virtual Account Bank. Hal ini tentunya akan memberikan pengalaman yang sama sekali tidak merepotkan. Nasabah bisa menyetorkan sejumlah dana ke rekening Bank Perkreditan Rakyat melalui layanan e-Channel Bank apapun.

Selain itu, Anda bisa melakukan pencairan dana ke bank lain. Maksudnya, Anda sebagai nasabah dapat melakukan pencairan dana dari rekening BPR atau koperasi ke rekening Bank lainnya. Kemudahan lainnya adalah Anda tidak perlu menuju Bank untuk dapat membuat akun karena aplikasi ini sudah menerapkan sistem e-KYC di mana verifikasi nasabah bisa dilakukan secara virtual.

Demikianlah informasi mengenai BPR digital yang telah digiatkan oleh pemerintah. Ternyata banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika menggunakan layanan digital baik dari pihak BPR sebagai inisiator kolaborasi maupun masyarakat umum sebagai nasabah. Jadi, penggunaan BPR digital merupakan solusi yang tepat.

Baca juga : Manfaatkan Sistem Mobile Banking untuk BPR

Manfaatkan Sistem Mobile Banking untuk BPR

Perkembangan zaman telah membawa kita pada kemudahan dalam berbagai aspek. Salah satu industri yang telah memanfaatkan teknologi dan informasi adalah industri keuangan. Sudah banyak bermunculan bank digital telah merilis aplikasi keuangan yang dapat diakses melalui smartphone. Sistem mobile banking pada aplikasi perbankan digital ini cukup sederhana sehingga dapat digunakan dengan mudah. 

Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang di mana masyarakat harus mengurangi mobilitas dan juga kontak fisik, jadi transaksi secara virtual merupakan solusi. Tapi, ternyata masih ada beberapa jenis bank yang belum juga go digital seperti Bank Perkreditan Rakyat atau yang kerap disebut sebagai BPR. Lalu apa yang membuat orang-orang bertahan menggunakan BPR tradisional dan mengapa tidak segera beralih ke bank digital? Artikel kali ini akan membahas mengenai seluk beluk mobile banking dan kaitannya dengan BPR digital.

Sistem Mobile Banking

sistem mobile banking

Seperti yang telah ditegaskan oleh Kepala Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan bahwa bank tradisional dituntut untuk melakukan digitalisasi agar nasabah tidak berpaling dan berhenti menggunakan layanannya. Hal ini mengartikan bahwa nasib bank tradisional sudah diambang akhir kejayaan sehingga mau tidak mau harus melakukan transformasi digital. Salah satu langkahnya adalah menggunakan aplikasi perbankan yaitu mobile banking.

Mobile banking merupakan sebuah layanan digital untuk melakukan berbagai transaksi tanpa harus mendatangi bank. Konsep utamanya masih sama dengan bank konvensional di mana bank merupakan tempat di mana Anda bisa melakukan berbagai pembayaran dan transaksi. Perbedaan terbesar adalah sistem dan media yang digunakan pada keduanya yaitu digital dengan proses dan birokrasi secara virtual dan sistem konvensional yang harus bertatap muka dan prosesnya sering berpindah tangan.

Jika Anda perlu melakukan pembayaran atau transfer melalui teller bank maka Anda perlu menyiapkan beberapa berkas seperti ktp, buku tabungan dan sebagainya. Namun, Anda tidak perlu menyiapkan berkas-berkas tersebut ketika akan mentransfer menggunakan mobile banking.

Pasalnya, sistem mobile banking sudah menyimpan data-data tersebut. Rekening Anda akan tetap aman karena terdapat teknologi sistem informasi mobile banking e-KYC yang sudah terintegrasi untuk verifikasi data diri. Jadi, Anda hanya perlu menyiapkan nomor rekening tujuan saja.

Apabila Anda merupakan nasabah dari Bank Perkreditan Rakyat yang merupakan seorang pelaku UMKM maka penggunaan mobile banking merupakan sebuah jalan pintas yang paling dibutuhkan. Bisa dibayangkan betapa tidak efektifnya jika Anda perlu menutup toko dan pergi ke bank hanya hanya untuk membayar tagihan. Penggunaan mobile banking dapat mempermudah dan membuat kinerja Anda sebagai pebisnis menjadi lebih efektif.

Baca juga : Kenali Fintech dan Manfaatnya Untuk Anda

Kelemahan BPR Tradisional

Bank Perkreditan Rakyat memang menjadi salah satu pilihan masyarakat di Indonesia. Hal ini terbukti dengan data yang dibagikan kontan serta statement ketua umum Perbarindo yang menyatakan bahwa Loan to Deposit BPR sebanyak 81,6 persen. Artinya, masih banyak orang yang menggunakan BPR untuk melakukan kredit. 

Diketahui BPR telah hadir di industri perbankan Indonesia sejak zaman kemerdekaan sehingga prinsip dan sistem yang dijalankan masih secara konvensional. Jika membicarakan era yang telah berkembang dari tahun ke tahun maka perubahan dan transformasi perlu dilakukan, termasuk digitalisasi pada Bank Perkreditan Rakyat. Pasalnya, terdapat beberapa kelemahan BPR tradisional yang mungkin bisa terjadi kepada Anda sebagai seorang nasabah yaitu sebagai berikut:

1. Durasi akuisisi nasabah lebih lama

2. Biaya akuisisi nasabah lebih mahal

3. Analisis bower retail masih dilakukan secara manual sehingga memakan biaya yang lebih banyak

4. Rentan terhadap kecurangan yang dilakukan oleh petugas 

5. Terdapat oknum bank yang tidak memberikan jaminan LPS pada tabungan

6. Jaringan bank yang terbatas

7. Jarang terdapat ATM dan transaksi terbatas di bank

Aplikasi Keuangan BPR dengan Core Banking System

mobile banking untuk bpr

Tidak bisa dipungkiri bahwa menggunakan mobile banking dapat mempersingkat dan mempermudah keperluan Anda dalam melakukan transaksi. Salah satu aplikasi mobile banking yang support untuk transaksi keperluan BPR adalah Cardlez. Aplikasi ini memiliki sistem bernama Core Banking agar nasabah dapat merasakan layanan perbankan koperasi dan BPR.

Core Banking System memiliki peranan penting sebagai pusat data para nasabah. Sistem ini berguna pada proses loan atau pinjaman. Berkat sistem ini, Anda juga bisa melihat daftar transaksi yang pernah dilakukan sehingga bisa mengontrol aktivitas akun atau rekening.

Jadi, database nasabah koperasi maupun Bank Perkreditan Rakyat dapat tersimpan dengan baik. Anda tidak perlu pergi ke bank yang memiliki jam kerja terbatas itu untuk mengakses data-data yang diperlukan karena core banking system ini didesain agar para nasabah bisa membukanya sewaktu-waktu. Hal ini tentunya merupakan sebuah kemajuan di ranah perbankan koperasi dan BPR. Dahulu para nasabah mungkin akan kesulitan untuk melakukan pembukuan atas transaksi yang pernah dilakukan karena belum banyak koperasi dan BPR yang menerapkan sistem ini.

Cardlez memudahkan nasabah agar dapat tetap terhubung dengan Bank Perkreditan Rakyat atau koperasi tempat dimana membuka rekeningnya. Jadi dengan bantuan Core Banking System, Anda dapat memantau data transaksi yang telah Anda dilakukan secara transparan.  

Keunggulan Cardlez sebagai Mobile Banking BPR

Terdapat alasan lain mengapa Cardlez merupakan mobile banking Bank Perkreditan Rakyat yang diperhitungkan dan layak untuk digunakan. Ternyata, aplikasi yang dikembangkan oleh PT. Invelli Solusindo ini sudah terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga yaitu e-KYC, Credit Scoring dan Virtual Account Bank.

Berbagai macam aplikasi dan sistem telah diintegrasikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Sebagai seorang nasabah, Anda akan menemukan manfaatnya ketika Anda akan melakukan aktivitas seperti transfer pembayaran angsuran pinjaman maupun pencairan dana pengajuan pinjaman kepada berbagai jenis bank.

Aplikasi yang memanfaatkan Teknologi dan Informasi (TI) ini keamanan transaksinya sudah terjamin karena memiliki enkripsi yang baik. Jadi, sebelum bisa mengakses dan melakukan transaksi dengan Cardlez, Anda perlu login dan memasukkan password. Kemudian, jika akan melakukan pembayaran maupun transfer, Anda perlu melakukan otorisasi keamanan dengan memasukkan PIN yang sudah dibuat. Dengan adanya tahapan dan sistem ini, rekening Anda akan tetap terjaga keamanannya meskipun Cardlez terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga.

Cardlez memiliki berbagai macam layanan mobile banking dan membuatnya memiliki nilai serta keunggulan yang tidak perlu diragukan lagi. Berbagai fitur pembayaran atau transaksi juga bisa dilakukan. Meskipun terintegrasi untuk sistem Bank Perkreditan Rakyat yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku UMKM, aplikasi keuangan ini juga bisa dimanfaatkan untuk top up dompet virtual seperti Go-Pay, Ovo, Dana dan QRS. Tentunya hal ini dapat membuat aktivitas transaksi Anda menjadi semakin mudah karena bisa melakukan berbagai hal hanya dengan satu aplikasi saja.
Hal penting lain yang harus Anda ketahui sebagai nasabah Bank Perkreditan Rakyat adalah penggunaan sistem back-end processing pada Cardlez yang dapat memudahkan dan meningkatkan produktivitas. Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan pembayaran, jurnal dan bahkan manajemen produk. Agar dapat melakukan ketiga hal tersebut, Anda perlu melakukan pengaturan dasar yang ada di aplikasi.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Agunan dan Informasi Menarik Lainnya

Integrasi Core Banking Permudah Layanan Perbankan Koperasi dan BPR

Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan kecepatan dalam perbankan, core banking yang ada saat ini semakin berbenah dan ditingkatkan pula. Sistem pada perbankan konvensional saat ini memang sering melibatkan proses mendasar dari fungsi bank itu sendiri. Nasabah di dalamnya juga menggunakan fasilitas tersebut sebagaimana mestinya. Namun demikian, pernahkah terpikir bahwa sistem perbankan dasar ini juga bisa ditingkatkan pada layanan koperasi dan perkreditan?

core banking

Sekilas Tentang CBS

Sebagaimana kita ketahui, core banking system (CBS) merupakan jantung dari sebuah bank. Sistem ini merupakan pusat data dari nasabah dan berfungsi untuk melakukan proses loan, hingga termasuk daftar transaksi dari semua nasabah yang pernah dilakukan. Database yang besar ini tentu saja membutuhkan penanganan yang khusus dan aman agar proses perbankan bisa berjalan dengan lancar.

Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) saat ini mulai menggunakan teknologi digitalisasi semacam ini. Alasannya tentu saja agar database pencatatan nasabah tetap tersimpan dengan baik dan sewaktu-waktu dibutuhkan, data tersebut bisa dibuka. Sebelumnya, sistem semacam ini memang belum banyak diterapkan di Koperasi dan BPR sehingga kadang sulit melakukan pembukuan atas transaksi yang telah dilakukan.

Melalui sistem core tersebut, nasabah tidak perlu direpotkan dengan melakukan deposit atau penarikan dana di cabang yang sama. Sistem ini memungkinkan agar semua cabang terhubung ke dalam satu database sehingga memberikan keleluasaan pada nasabah pada saat akan melakukan proses simpan pinjam di koperasi atau BPR. Teknologi inti dari perbankan ini memang layak untuk diterapkan sehingga mempermudah siapa saja dalam melakukan akses terhadap layanan koperasi dan BPR.

Baca juga: Mengenal Credit Scoring System dan Berbagai Hal Didalamnya

Kelebihan dari CBS

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan sistem ini. Keunggulan tersebut tentu saja memberikan banyak keuntungan bagi koperasi dan BPR yang menggunakannya. Dilansir dari telkomsigma, keunggulan tersebut antara lain:

1. Menghemat Waktu

Karena integrasi data yang bagus di dalam satu database, maka akses untuk kegiatan perbankan bisa dilakukan dengan mudah melalui sistem ini. Artinya, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses tersebut akan lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan server yang berbeda antara satu cabang dengan cabang lainnya.

2. Fleksibilitas Tinggi

Fleksibilitas dari sistem ini juga terhitung tinggi. Modul kerja di dalamnya meliputi CIS (Customer Identification System), DDS (Demand Deposit System), GLS (General Ledger System), LNS (Loan System), TDS (Time Deposit System). Dengan modul kerja yang lengkap seperti itu, tentu saja akses terhadap data dan penanganan perekaman kegiatan akan selalu dilakukan dengan baik.

3. Cepat dan Akurat

Core banking Indonesia juga termasuk sistem yang cepat dan akurat. Konektivitas yang tinggi melalui internet mampu menangani masalah perbankan dengan baik. Selain itu, karena adanya penyimpanan data secara digital dan juga terindeks secara berkala, maka setiap kali ada proses transaksi akan lebih akurat karena memang catatannya sudah dilakukan dengan otomatis.

4. Fasilitas yang Memadai

Ada banyak fasilitas yang bisa digunakan dengan menggunakan sistem ini. Seperti misalnya, fitur dana elektronik, fitur transfer, fitur internet banking hingga integrasi dengan pembuatan mesin ATM sendiri. Fasilitas ini tentu saja akan memberikan keleluasaan terutama bagi koperasi dan BPR dalam mengembangkan sistem milik mereka sendiri.

Dengan adanya keunggulan dari CBS tersebut, maka tidak heran sebagai nasabah kita juga bisa memperhatikan apakah layanan koperasi atau BPR yang akan kita gunakan sudah memanfaatkan fitur tersebut atau belum. Ini akan memudahkan nasabah nantinya pada saat melakukan proses simpan pinjam baik di koperasi atau BPR.

Peran dari CBS ini sendiri memang penting. Apalagi kebutuhan akan proses layanan simpan pinjam yang juga meningkat. Koperasi dan BPR bisa memanfaatkan teknologi ini agar terintegrasi dengan baik. Nasabah akan memiliki kemudahan akses dimana saja pada saat melakukan transaksi. Ini bisa menjadi solusi yang bagus terutama ketika kendala yang sering terjadi adalah terlambatnya setoran angsuran.

Keterlambatan setoran angsuran tentu saja memiliki banyak faktor. Salah satunya karena akses yang kurang fleksibel dan mudah dilakukan. Keterlambatan ini tentu saja merugikan kedua pihak, baik koperasi atau pun nasabah. Nasabah bisa menerima denda keterlambatan, sementara koperasi juga tidak menerima income dengan tepat waktu. Oleh karenanya, antisipasi bisa dilakukan dengan penerapan CBS ini pada layanan koperasi.

core banking

Aplikasi M-Banking Koperasi dan BPR yang Terintegrasi dengan CBS

Masyarakat mungkin lebih identik mengenal proses perbankan modern ini dengan istilah m-banking atau mobile banking. Gambaran m-banking ini setidaknya bisa diterapkan pada proses koperasi dan BPR. Sebagaimana diberitakan Viva, salah satu opsi yang paling bisa dipilih saat ini yaitu aplikasi Cardlez.

Cardlez merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PT. Invelli Solusindo. Aplikasi yang sudah memiliki integrasi yang sangat baik terutama CBS-nya ini memang bisa dimanfaatkan koperasi, BPR dan masyarakat. Apalagi di era pandemi seperti ini, mobilitas yang dibatasi dan juga interakis yang terbatas membuat kita harus memiliki aplikasi perbankan yang bisa diakses dengan mudah dari rumah dan menyelesaikan semua masalah operasional simpan pinjam.

Cardlez memungkinkan anggota untuk tetap terhubung pada koperasi dan BPR-nya. Dengan menggunakan aplikasi ini, tentu saja proses transaksi akan lebih transparan. Di masa PPKM pun, kegiatan transaksi tidak akan mengalami kendala karena bisa dilakukan akses langsung melalui aplikasi Cardlez ini. Cardlez juga memungkinkan penggunaan uang non cash untuk berbagai macam keperluan. Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi ini langsung dari ponsel pintar mereka.

Kehadiran aplikasi ini memang bisa dibilang memberikan solusi yang praktis bagi semua orang. Tidak hanya CBS saja, namun Cardlez juga sudah terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga seperti Virtual Account Bank, e-KYC dan Credit Scoring. Kelengkapan integrasi ini akan berguna terutama bagi pengguna karena kita bisa melakukan transfer angsuran pinjaman atau mencairkan dana pengajuan pinjaman baik dari dan ke semua jenis bank. Tentu saja ini menarik bukan?

Bandingkan dengan layanan koperasi yang konvensional, dimana kita harus langsung mendatangi kantor, melakukan transfer ke bank yang ditunjuk dan masih melalui serentetan proses lainnya. Dengan menggunakan satu aplikasi saja, sekarang semua proses ini bisa terintegrasi dengan mudah dan dilakukan langsung dari rumah. Praktis, efisien dan akurat, setidaknya tiga kata ini sangat merepresentasikan kemudahan yang ditawarkan melalui aplikasi Cardlez.

Terkait dengan keamanan transaksi, Cardlez juga sudah memiliki enkripsi yang baik. Meskipun terintegrasi dengan pihak ketiga, namun proses keamanan yang ada di dalamnya juga sangat ditunjang dengan baik. Pengguna mesti melakukan otorisasi transaksi dengan memakai PIN dan password. Jadi, terkait dengan keamanan penggunaan tentu saja anggota tidak perlu khawatir tentang proses transaksi yang dilakukan.

Keunggulan Cardlez sebagai Aplikasi M-Banking

Untuk menggunakan Cardlez, kita bisa langsung mengunduh aplikasi ini di toko aplikasi ponsel pintar seperti Play Store atau App Store. Lakukan pendaftaran melalui aplikasi dan Anda bisa lakukan verifikasi terhadap identitas Anda. Lanjutkan dengan mengisi isian yang ada dan Anda siap menggunakan aplikasi Cardlez ini.

Cardlez sendiri memberikan berbagai macam keunggulan layanan mobile banking seperti misalnya integrasi yang baik pada berbagai sumber seperti yang sudah disebut sebelumnya. Kemudian fitur-fitur modern juga sudah disematkan di dalam aplikasi, yang membuat Anda sangat familiar untuk mengoperasionalkannya.

Cardlez juga menggunakan back-end processing yang bisa memudahkan Anda dalam melakukan manajemen produk, jurnal dan pembayaran. Ketiga hal tersebut bisa dilakukan secara otomatis sehingga Anda cukup melakukan pengaturan dasar saja. Terakhir, keamanan yang ditawarkan Cardlez juga sangat baik. Anda tidak perlu meragukan enkripsi dalam setiap proses transaksi yang dilakukan melalui Cardlez.

Kesimpulan

Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka sekarang proses simpan pinjam seharusnya juga sudah mulai beranjak ke arah digitalisasi. Oleh karenanya, integrasi CBS juga penting diterapkan kepada layanan koperasi dan juga BPR. Sebagai solusi yang bagus atas kebutuhan ini, maka Cardlez bisa menjadi pilihan aplikasi yang bagus terutama dalam menangani proses transaksi tersebut.

Kita dapat memanfaatkan aplikasi Cardlez untuk keperluan pembayaran angsuran, pengajuan pinjaman hingga pencairan dana. Semuanya bisa dilakukan dengan mudah langsung melalui ponsel pintar sehingga tidak ada kendala yang besar saat melakukan proses ini. Kita akan menghemat waktu lebih banyak dan juga praktis karena bisa dilakukan dari mana saja asalkan ada konektivitas internet yang baik. Integrasi yang bagus pada core banking juga membuat Cardlez unggul sebagai aplikasi fintech yang menghubungkan Koperasi dan BPR dengan anggota-anggotanya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Agunan dan Informasi Menarik Lainnya